Home » , , , , » Perselingkuhan Karena Bantuan Ekonomi

Perselingkuhan Karena Bantuan Ekonomi


Cerita ini yang Di karena tak mampu membayar uang kontrakan, pada suatu harus sang pemilik kontrakan menangkap basah kejadian perselingkuhan tersebut. Ketika Sang Kontrakan yang sudah lama tak di bayar yang membuat Berulangkali Paijo menatap layar handphonenya, berharap ada balasan sms dari Agustina, istri Marwan Sudiro, penghuni rumah kontrakannya. Namun, tetap saja NIHIL. Sama sekali tak ada respon darinya.

“Telatnya sudah mau dua bulan… ” Ucap Paijo kesal, “Kalau tak segera ditagih, mau sampai kapan mereka akan menunggak…?” tambahnya lagi sambil berjalan menuju rumah Agustina .

Paijo, adalah seorang pria tengah baya beristri 3. Berusia 46 tahun yang tak lain adalah pemilik komplek rumah kontrakan tempat Agustina , Seto dan beberapa tetangganya tinggal saat ini. Tubuhnya gemuk, kulitnya hitam, dengan tinggi rata-rata kebanyakan orang pribumi.

“Janjinya minggu depan… Preeeettt…. Ini sudah hampir lewat seminggu dari janjinya, eh belum juga memberi kabar….” Gerutunya di jalan, sambil berulang kali melihat layar handphonenya.

Memang,Agen Bola Terpercaya akhir-akhir ini sepertinya Marwan dan Agustina sedang mengalami masalah ekonomi, namun bukan berarti hal itu bisa selalu dijadikan alasan buat menunggak bayar sewa kontrakan.

Seperti memenangkan Sebuah undian togel, hati pak Paijo mendadak berbunga-bunga. Sebuah senyuman terukir di wajah gelap Pak Paijo. Lebar sekali, hingga ujung bibirnya bisa menyentuh telinga. “Mimpi apa ya aku semalam? Agustina akhirnya menyerahkan dirinya padaku..”

Mendadak, terlintas di benak Agustina semua akibat dari perselingkuhan yang telah ia lakukan. Mas Marwan murka, dan langsung menceraikan dirinya. Nama baiknya rusak. Tak ada kepercayaan lagi oleh orang sekitar terhadap dirinya. Dikucilkan dari masyarakat.

Duduk di sofa ruang tamu, Agustina hanya diam. Dewi keberuntungannya kali ini sama sekali tak bisa membantu masalahnya ini.

Melihat Agustina yang sedang bingung, Pak Paijo buru-buru mendekat kearah Agustina . Ia lalu mengajak Agustina pergi ke kamar tidurnya. Masih dalam kondisi bingung, Agustina menuruti permintaan lelaki gemuk itu. Dan sesampainya di dalam kamar, Pak Paijo segera menubruk tubuh ramping Agustina . Ia memeluk tubuh wanita cantik itu erat-erat, sambil mulai mengecupi kening dan pipi mulusnya.

Seketika, Agustina tahu apa yang sedang pak Paijo mulai lakukan pada dirinya. Itu adalah konsekwensi dari kalimat terakhirnya. Iya, ia harus menyerahkan semua kehormatan dirinya kepada pemilik kontrakan bertubuh tambun ini.

“Kehormatan….?” tanya Agustina dalam hati, “Memangnya aku masih punya kehormatan…?”
“Setelah bersetubuh dengan Pak Utet, Seto, dan sekarang Pak Paijo… Masih adakah kehormatan dari diriku yang masih tersisa…?”

Dalam menit-menit terakhir, akhirnya Agustina menyerah. Setelah susah-susah berusaha mencari jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya, mendadak Agustina tersenyum.

“Tak apalah, jika aku harus melayani para lelaki-lelaki hidung belang itu… Karena paling tidak, aku tak harus pusing-pusing memikirkan beban ekonomi yang harus aku tanggung….”

Melihat wanita yang sedang dipeluknya mendadak senyum-senyum sendiri, Pak Paijo kembali menatap raut wajah dan tubuh telanjang Agustina dalam-dalam.
“Akhirnya aku bisa mendapatkan dirimu mbak…” Ucap Pak Paijo sebelum akhirnya ia memeluk kembali tubuh jelita Agustina lagi.

Agustina dapat merasakan desah hembusan nafas birahi lelaki gemuk itu menerpa keningnya, matanya, pipinya, hingga lehernya. Tak ingin terlihat malu-malu, Agustina lalu memejamkan mata , tak tau harus menolak atau menikmati kecupan mesra lelaki gemuk itu. Perlahan, birahi Agustina pun mulai terusik kembali, apalagi setelah kecupan Pak Paijo mulai merambat sampai pada bibir tipisnya.

“Hangat sekali kecupanmu… Pak Paijo…” batin Agustina sambil mulai mempersilakan lidah lelaki tua itu bermain dalam mulutnya. Tangan nakal Pak Paijo pun tak tinggal diam, mulai merayapi payudara, perut, pantat, vagina hingga paha Agustina . Mencoba meresapi kehalusan kulit istri Marwan itu.

“Ehhhhmmm…..” Desah Agustina , menikmati usapan dan belaian serta kecupan bibir Pak Paijo.

Melihat Agustina hanya diam pasrah, Pak Paijo semakin bersemangat. Dari gerakan yang awalnya hanya mengusap dan membelai, hingga pada akhirnya ia mulai meremas, memilin dan mencubit. Apa saja ia remas, pantat, perut, pinggul hingga payudara Agustina tidak luput dari remasannya. Hal ini semakin membuat Agustina menjadi lemah tidak berdaya, nafsunya yang sempat padam karena ditinggal oleh lelaki pengecut seperti Pak Utet, perlahan mulai terbakar lagi.

Sedikit demi sedikit Pak Paijo mendorong tubuh Agustina ke arah kasur.

Agustina yang sudah dimabuk birahi itu hanya bisa menurut saja ketika ia diminta Pak Paijo untuk menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Pak Paijo lalu mengikuti Agustina duduk ditepi tempat tidur dan mulai memainkan lidahnya diseputar puting payudaranya.

Dengan sekali dorong, Pak Paijo merebahkan tubuh indah Agustina kebelakang. Membuatnya telentang. Sekali lagi, lelaki tua itu mengamati keindahan tubuh Agustina . Mengagumi setiap pori-pori kulitnya yang mulus tanpa luka. Mengagumi payudara besarnya yang membuncah indah. Mengagumi bibir vagina Agustina yang gemuk seperti kue apem

Dalam diam, Agustina mulai mengapai tubuh pak Paijo yang masih berdiri di samping tempat tidurnya. Berusaha meraih tonjolan daging yang tumbuh diselangkangan Pak Paijo.

“Buka bajunya pak…” Ucap Agustina lembut.
Melihat Agustina mulai berinisiatif, Pak Paijo segera memelorotkan celana panjang beserta dalemannya. Tak lupa ia juga melucuti kemeja lusuhnya dan melemparnya ke sudur kamar.

Pada akhirnya, tampaklah oleh Agustina , tubuh hitam nan gemuk milik Pak Paijo. Walau penisnya tak terlalu panjang, tetap saja Agustina merasa kagum akan kegemukannya. Irip ubi jalar. Kepalanya kecil, tapi batangnya benar-benar besar.

Perlahan, Pak Paijo mulai mengulik vagina Agustina . Menggelitik mesra, sambil sesekali menjilat klitorisnya. Agustina tak mengira jika gaya pemainan lelaki yang temperan itu benar-benar sopan. “Sepertinya, Pak Paijo bisa berlaku romantis juga… ” Kata Agustina dalam hati. Tak seperti permainan seks mas Marwan yang asal gabruk, tubruk, tusuk, dan akhirnya ambruk. Seruntulan.

Tidak puas hanya dengan hanya mengusap vaginanya, Pak Paijo mulai menusuk-nusukan jemarinya kevagina Agustina yang telah basah oleh cairan birahinya.

“Eeehhmmm….Pak…” Panggil Agustina pelan

“Hmmmm….”

“Jangan laporin kejadian tadi ke Mas Marwan ya pak….”

“Kekekekek… Kita lihat saja nanti… ” Kekeh lelaki gemuk itu.

“Tolong ya pak…. Jangan….”

“Trus kalo aku nggak lapor ke suamimu, aku dapet apa…?”

“Apa aja pak…”

“Apa saja itu gimana..? Aku nggak ngerti….”

CLOK CLOK CLOK.

Rupanya vagina Agustina sudah benar-benar basah, karena tak terasa, kocokan jemari Pak Paijo sudah diiringi oleh lendir-lendir liang vaginanya.

“Aku rela pak jadi MADUMU….”

“Kekekekekek …. Kalo aku nggak mau gimana…?”

“Kamu nggak mau pak…?”

“Buat apa wanita tukang selingkuh sepertimu dijadikan maduku…?” Ejek Pak Paijo.

Agustina hanya diam.

“Kamu pasti wanita murahan…. Sama lelaki tua aja mau diajak ngentot..”

“Ayo coba ngaku, kamu sudah berselingkuh ama berapa orang..?”

Lagi-lagi Agustina diam, tak menjawab,

“Kekekekekek…. Aku yakin kamu sudah dipake banyak orang…” Ejek Pak Paijo sambil terus mengocok vagina banjir Agustina cepat-cepat.

CLOK CLOK CLOK

“Dasar LONTE…. ”

Mendengar hinaan Pak Paijo, Agustina buru-buru bangkit. Ia langsung berdiri dan meninggalkan pak Paijo. Walau ia sudah benar-benar bernafsu, namun panggilan Pak Paijo buat dirinya tadi membuatnya emosi.

“Heh… Lonte.. Mau kemana…?” Tanya Pak Paijo sambil mengamit tangan kecil Agustina . Dengan sekali kibas, lelaki gemuk itu membanting tubuh kecil Agustina keras-keras ke kasur.

“Aaaawww…. Pakk…” Rintih Agustina begitu tubuhnya terhempas ke atas kasur, “Kasar banget kamu pak…”

“Jangan sok suci Mbak…. Lonte sepertimu harusnya tak aku perbolehkan tinggal di sini…”

“Lepasin…!”

“Udahlah Mbak… Ga usah banyak bacot… ”

“Aku bisa teriak pak…”

“Kekekekek… Teriak saja mbak… Biar sekalian orang kampung tahu, betapa binalnya dirimu… ” Ujar Pak Paijo, “Udah nggak bisa bayar kontrakan, pamerin tubuh telanjang biar nggak jadi ditagih duit sewa.. Gitu ya…? Orang-orang pasti bakalnya berpikir seperti itu.. Kekekekekek….”

“Sialan…. Apa yang dikatakan lelaki busuk ini ternyata cukup masuk akal…” Gerutu Agustina .

“Ayo… Sekarang kamu nungging…” Pinta Pak Paijo kasar. “Kalo kamu mau jadi MADUKU…. Kamu harus layani aku dengan segenap hatimu…. LONTE MURAHAN….”

Tak pernah seumur-umur Agustina dilecehkan seperti ini. Lonte. Dengan tatapan penuh amarah, Agustina tak menjawab pertanyaan Pak Paijo, ia hanya terus menatap tajam kearah lelaki gemuk itu.

“Gimana…? Mbak Agustina yang terhormat…. Apakah kamu mau kamu jadi lonteku…?” Goda Pak Paijo semakin mempercepat kocokan jemarinya ke liang kenikmatan Agustina .

CLOK CLOK CLOK

“Jawab…!” Bentak Pak Paijo lagi. “Mau nggak kamu jadi lonteku…?”

Tanpa menunggu jawaban Agustina , Pak Paijo segera membekuk tangan Agustina kesamping tubuh rampingnya. Lalu dengan satu tangan lainnya, ia menindih dan memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluan istri Marwan itu dalam-dalam. Vagina Agustina yang sudah benar-benar basah, segera saja menyambut penis gempal pak Paijo.

CLEP…

Tak mampu bergerak, Agustina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya. Dalam penolakannya, ia berusaha merasakan kenikmatan tusukan kasar dari penis gemuk Pak Paijo. Walau penis itu tak sebesar dan sepanjang penis Pak Utet, tetap saja, mampu membuat birahinya kembali menggelegak.

Tak lama, kemaluan Pak Paijo berhasil melesak seluruhnya. Sejenak, mereka terdiam sambil saling merasakan kenikmatan persetubuhannya,

“Gimana mbak….? Kamu mau jadi LONTEKU…?”

Tak menjawab. Agustina hanya diam sambil terus menatap tajam kearah Pak Paijo. Agustina sama sekali tak mengira, jika lelaki yang dihormatinya itu bakal melakukan tindakan hina seperti ini. Pak Paijo tega memperkosa Agustina di rumahnya sendiri, di atas kasur yang biasa ia gunakan untuk bersetubuh dengan suaminya.

“Nggak usah kamu jawab juga aku sudah tahu mbak…” Ucap Pak Paijo penuh keyakinan. “Liat aja memek kamu yang membanjir seperti ini, aku tahu jika kamu suka diperlakukan seperti ini ya…? Kekekekek….”

Sekali lagi, Agustina dibuat malu oleh lelaki gemuk itu. Apa yang dikatakan oleh lelaki gemuk itu benar. Walau wajahnya menunjukkan penolakan terhadap apa yang sedang dilakukan Pak Paijo pada dirinya, tubuhnya tidak sama sekali. Tubuh moleknya justru menikmatinya.

“Aku tahu… Kamu bakal bersedia Mbak… Kekekekek…” Tawa Pak Paijo. Dengan kecepatan tinggi, lelaki gemuk itu mulai menggenjot penisnya keliang vagina Agustina . Menusuk dan mencabut batang gemuknya dengan kecepatan tinggi.

“Wuuuoooooo…. Sempit banget memekmu mbak… ” puji Paijo, yang seumur-umur belum pernah merasakan vagina sesempit milik Agustina . Walaupun ia telah sering menikah, tak satupun dari ketiga istrinya yang memiliki vagina seperet Agustina . “Aku nggak ngira… Lonte Cantik sepertimu punya memek yang menggigit seperti ini….”

“Ehhmmm.. Ssshhshhhhsss….”

Mendapat tusukan cepat seperti itu, mau tak mau membuat Agustina akhirnya mulai mendesah keenakan. Rupanya ia tak kuat juga menahan gempuran birahi penis Pak Paijo. Perlahan, erangan dan desahan kenikmatan meluncur dari bibir tipis Agustina .

“Kekekek…. Kenapa mbak…?” Goda Pak Paijo yang tiba-tiba mencabut penisnya dari vagina Agustina .

“Ooohhh….” Erang Agustina , ” Paakk…..”

“Kenapa mbak….? Pengen lagi…”

CLOP. Pak Paijo kembali menusukkan penisnya lalu mencabut kembali.

“Ooohhhmmm…. Ssshhh… Pak…”

“Kekekek… Mukamu lucu sekali mbak….”

CLOP. Lagi-lagi Pak Paijo menggoda Agustina . Dengan santai ia menghujamkan penis gemuknya lalu mencabutnya kembali. “Kekekekekek….”

Merasa dipermainkan seperti itu, membuat Agustina meronta-ronta nikmat.

“PAK PAIJO… ENTOT AKU PAAKK… JANGAN PERMAINKAN NAFSUKU… ” Jerit Agustina .
“Kekekekekek…. Gimana Mbak…? Kamu bersedia jadi LONTEKU..?”

“Ooohh…. Iya pak… ”

“Iya Apa…?”

“IYA PAAAKK.. AKU BERSEEEDDDIIIAAAAA….” Erang Agustina lagi.

“Kekekekekek…”

Mendengar lawan bercintanya mulai mendesah-desah, Pak Paijo pun semakin cepat menggerakkan pinggulnua. Menghujamkan batang penisnya dalam-dalam ke vagina sempit Agustina .

“Enak ya mbak…?”

“Ehhmmmm….”

“Kekekekek…. Dasar lonte…”

Suhu Sabtu siang yang sudah panas, semakin dibuat panas oleh kelakuan bejat mereka. Dan tak lama kemudian, desahan lantang pun mulai terdengar nyaring di komplek yang sedang sepi begini.

Mendengar panggilan kasar Pak Paijo kali ini, entah kenapa tak membuat Agustina sakit hati. Malah, ia semakin bernafsu untuk dapat mengalahkan stamina lelaki gemuk yang sedang mencucuki vaginanya.

Namun apa daya, persetubuhan dengan Pak Utet sebelumnya, cukup membawa dampak besar bagi Agustina . Terbukti, gelombang orgasmenya langsung menerpa. Dari pangkal pahanya, rasa panas mulai menjalar naik ke rahimnya, membawa sengatan-sengatan orgasme semakin mendekat.

Begitupun oleh Pak Paijo, gelijang tubuh Agustina yang hendak orgasme sangat terasa olehnya. Istri Marwan itu lalu berulang kali mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi disertai gerakan kepanya yang tak terkontrol. Dan benar, beberapa detik kemudian, tubuh Agustina bergetar hebat, disertai cengkraman kukunya pada punggung gemuk Pak Paijo.

“Pak… Aku keluar…. AKU KELUUUUAAAARRRR PAAAAKKKK..”

CREET CREET CREECETT.

Semprotan lendir birahi keluar dari vagina sempit Agustina , diiringi oleh kedutan hebat dinding-dinding rahimnya.

Merasakan pijatan vagina yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, Pak Paijo pun tiba-tiba merasa ingin orgasme. Dengan kecepatan maksimal ia kemudian memacu gerakan pinggulnya naik turun, sembari menindih dan memainkan payudara Agustina yang nampak tak berdaya sama sekali setelah ia mendapatkan orgasmenya.

“Aku juga keluar Mbak… AAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGHHHHHHHHH….”


CROOOT CRO00T CROCOOOT….


Togel Singapura Tak terbayangkan nikmat yang dirasakan Pak Paijo ketika menyemburkan benih-benih kejantanannya kedalam rahim Agustina . Nikmat di ujung penisnya berasa langsung menyebar ke seluruh penjuru syaraf tubuhnya. Menghantarkan getaran-getaran enak yang tak mampu terlukiskan dengan kata-kata.

“Ini adalah orgasme terhebatku. Orgasme yang tak pernah aku dapatkan dari ketiga istriku…” Batin Pak Paijo sembari menghempas-hempaskan pinggul gemuknya, memerah semua spermanya untuk masuk kedalam rahim Agustina . Sejenak, Pak Paijo terdiam. Sambil terus menatap wajah ayu Agustina yang damai karena baru mendapatkan orgasmenya, Pak Paijo pun tersenyum penuh arti.

Keduanya nampak begitu capai. Terkulai lemas. Hingga akhirnya Pak Paijo menghempaskan tubuh gemuknya disamping tubuh raming Agustina . Tak lama kemudian, mereka berdua tertidur di bawah panasnya udara siang yang begitu menyengat. Tertidur dengan tanpa mengenakan selembar pakaianpun. Tertidur dengan pintu depan yang masih terbuka lebar.

1 komentar:

  1. Hello Share Info Mengenai PASTIBET
    PASTIBET88.NET adalah Agen Bola Online yang menyediakan aneka jenis permainan judi diantaranya seperti taruhan bola, bola tangkas, casino dan juga poker online.

    Situs Judi Online Penyedia Layanan Permainan 1 Kredit Bermain Semua Jenis Judi Online diantaranya :
    - SPORTSBOOK
    - CASINO
    - TANGKAS
    - TOGEL

    PASTIBET ada menyediakan Promo yang menggiurkan.
    - Bonus Cashback S/D 10%
    - Bonus Rollingan Casino S/D 0.7%
    - Raih dan menangkan total hadiah Puluhan juta
    BANK : BCA, MANDIRI, BNI, BRI

    So jangan di tunggu lagi, Daftar sekarang juga.
    Untuk info lebih lanjut, silahkan Hubungi CS Online kami di :
    BBM : D87D813D
    WECHAT : PASTIBET_
    LINE : PASTIBET.COM
    WA : +85569759104

    SALAM ALL-IN

    BalasHapus

AONQQ KAKIQQ IBLISQQ COBAQQ KOKIQQ IDOLAQQ BWINQQ CERMINQQ Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic

Popular Posts

SITUS BANDAR CEME ONLINE

TEXASPK   WINPOKER99   IDOLAPK

SITUS SLOT ONLINE

IDOLA303 AGEN BOLA

AGEN SBOBET ONLINE

PASTIBET AGEN SBOBET
 
Copyright © 2014 VIDEO ASIK XXX
Blogger Templates