Mendapatkan Kepuasan Dari Keponakanku Yang Gede Banget Senjatanya

Mendapatkan Kepuasan Dari Keponakanku Yang Gede Banget Senjatanya

Menjadi istri yang setia merupakan setiap cita-cita wanita, termasuk juga diriku. jessy namaku, umurku 35 tahun. Aku sudah menikah selama 15 tahun dan sudah dikarunia 2 orang anak lakilaki yang berumur 13 dan 10 tahun. Mas Riski adalah suamiku, umurnya lebih tua 5 tahun dari aku. Dia berkerja di sebuah instansi pemerintahan dan memiliki kedudukan yang cukup bagus sehingga kehidupan ekonomi keluargaku lebih dari cukup.

Awalnya kehidupan ranjang kami baik-baik saja. Mas Riski selalu bisa memuaskanku, begitu juga dengan aku yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk suamiku. Namun perlahan lahan Mas Riski berubah. Sikapnya sekarang seperti malas jika berhubungan denganku. Dulu sebelum melakukan intim biasanya Mas Riski suka merayuku dengan hal hal yang romantis tapi sekarang langsung masukin aja bahkan tanpa pemanasan. Tak jarang juga hubungan intim aku dengan Mas Riski Ga lebih dari 5 menit. Hampir dua tahun terakhir aku Ga pernah mencapa orgasme lagi jika ditidurin Mas Riski.

Terkadang aku suka bertanyatanya, apakah Mas Riski punya wanita lain selain aku sehingga sudah Ga bergairah lagi dengan aku? Atau apakah aku ini sudah Ga cantik lagi di mata Mas Riski? Padahal menurut ibu-ibu komplek aku termasuk ibu yang segar karena rajin merawat tubuhku. Kadang sehabis mandi aku suka berkaca sendiri sambil telanjang. Kuperhatikan bagian tubuhku satu persatu. Memang wajahku sekarang mulai ada kerutan kerutan namun aku rasa dengan rambut panjang lurus dan hidungku yang mancung aku masih cantik. Tubuhku memang sudah Ga langsing lagi seperti muda dulu tapi aku rasa tubuhku masih kencang dan menarik Ga seperti ibu ibu komplek teman arisanku yang sudah banyak lemak yang bergelambir. Payudaraku walau sedikit bergelantung tapi aku rasa masih seksi dengan ukuran sebesar 36B. Apalagi pantatku yang besar montok, aku rasa juga anak muda sekalipun ga banyak yang pantatnya semontok aku. Memang kehidupan ranjangku akhir akhir ini menyiksaku, namun sebisa mungkin aku menjaga kesetiaanku terhadap Mas Riski sama halnya seperti aku menjaga keperawananku dulu.

Poker Online Awalnya aku menerima saja keadaan ini, namun saat aku berkenalan dengan dunia maya. Memang baru sebulan ini kami berlanggan internet di rumah kami, itu juga karena anak kami yang paling besar merengek rengek memintanya. Awalnya aku Ga pernah tertarik dengan namanya internet namun karena kejadian itu semuanya berubah.

Waktu itu suatu malam saat aku habis berhubungan intim dengan Mas Riski yang seperti biasanya aku Ga mencapai orgasme. Saat itu aku Ga bisa tidur, Mas Riski dan anak anak sudah pada tidur semua makanya aku iseng menyalakan computer dan membuka internet. Awalnya aku hanya membuka situs tentang pakaian pakaian wanita, kemudian aku membuka tentang alat alat kebugaran. Waktu membuka situs tentang alat kebugaran di bagian bawah situs tersebut terdapat iklan tentang sex toys. Aku pun penasaran dan lalu kuklik link tadi. Awalnya aku terkejut saat kubuka situs itu langsung muncul barang barang yang bentuknya seperti penis. mungkinkah alat alat ini yang dipakai untuk masturbasi? tanyaku dalam hati. Aku memang tau apa itu masturbasi tapi aku belum pernah mencoba karena aku Ga tahu bagai mana caranya.

Kemudian rasa penasaranku semakin besar, kuketikan kata cara melakukan masturbasi di google. Kemudian muncullah situs situs yang menjelaskan mengenai masturbasi. Kubuka halaman tadi dan kubaca dengan seksama sambil membayangkan mainan berbentuk penis tadi masuk ke memekku. Tanpa kusadari tangan kanan ku sudah masuk ke dalam daster tidurku dan mengelus elus celana dalam ku. Kurasakan rembesan basah mulai terasa di celana dalamku. Aku pun semakin menikmati dan kumasukan jari ke ke dalam celana dalam dan aku mulai memainkan klitorisku. Semakin cepat dan cepat aku memainkan klitorisku dan khayalanku terbang membayangkan tentang penis, tapi ntah penis siapa, yang pasti penis yang besar yang menghujam hujam memek ku. Aku pun mencapai orgsme, orgasme yang selama ini sudah lama sekali terpendam dan tertahan. Terasa nikmat sekali sampai sampai celana dalamku basah sekali terkena cairan memekku. Setelah selesai orgasme aku pun bisa tertidur pulas.

Pagi hari aku bangun dengan perasaan yang berbeda. Hasratku yang terpendam telah tersalurkan meski hanya dengan masturbasi. Sekarang pun aku telah siap memulai hari baru dengan ceria.

Seperti biasa setelah suamiku pergi kerja dan anak anak berangkat sekolah tinggallah aku sendiri. Pekerjaan rumah telah menantiku, namun aku dahulukan ke warung Bu Tuti karena kalau terlalu siang suka kehabisan sayuran untuk ku masak. Setelah berdandan alakadarnya aku pun pergi ke warung Bu Tuti. Aku masih mengenakan daster yang tadi malam dan aku juga belum mandi karena biasanya setelah beres semua kerjaan aku baru mandi.

Aku belanja sayuran untuk kumasak di hari itu. Namun entah kenapa hari itu aku membeli timun padahal aku sendiri Ga tahu mau diapakan timunnya. Mungkin garagara saat kupegang timun tadi aku langsung kepikiran yang tadi malam.

Sesampainya di rumah aku langsung membongkar kantung plastic belanjaan tadi. Timun lah yang aku cari, aku pegang pegang sambil kunyalakan computer. Aku langsung membuka situs yang tadi malam, namun aku rasakan aku inginkan sesuatu yang lebih. Aku pun mulai mencari cari dan sampailah pada sebuah situs Judi Bola Online  yang menyajikan pornografi dalam bentuk video.

Untuk beberapa saat aku memperhatikan video tadi. Adegan yang diperankan oleh orang orang bule yang cantik mulus dan cowok dengan Penis gede, yang gedenya hampir sama dengan timun yang kupegang. Adegan itu dimulai dengan saling ciuman dengan permainan lidah. Jantungku mulai berdetak tak beraturan, terasa panas mengalir. Aku pun mulai merasakan rangsangan birahi yang menggebu.

Adegan dilanjutkan dengan hisapan Penis sang lelaki oleh sang wanita. Adegan yang baru bagiku karena selama ini aku belum pernah mencobanya dan Mas Riski pun belum pernah memintanya. Tanpa disadari aku pun mulai mulai menjilat jilat timun yang kugenggam tadi dan tangan kiriku meraba raba memekku yang sudah basah.

Adegan pun berlanjut, begitu juga dengan timunku. Timunku perlahan lahan sampai ke memek ku, dengan perlahan lahan aku masukan. Rasa yang sangat aku rindukan. Otot otot dinding memekku terasa terpenuhi dengan timun yang berukuran cukup lumayan besar. Sungguh aku merindukan Penis yang besar dan tahan lama. Dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang hebat.

Sudah sebulan lebih aku memuaskan hasratku dengan masturbasi di depan computer. Hampir setiap pagi ketika suami dan anakanak sudah berangkat aku pasti melakukannya. Mulai dengan melihat adegan bokep barat, india, Indonesia, negro sampai dengan membaca dan menonton Videoasikxxx . Mulai dari dengan jari tangan, timun atau pun terong aku memuaskan birahiku. Namun tetap saja aku merindukan Penis asli yang bisa memuaskanku. Bukan seperti Penis Mas Riski yang kencil dan kendur meskipun sudah ereksi, yang hanya bertahan 3 menit. Tapi Penis lakilaki sejati yang bisa memuaskan hasrat birahiku.

Aku menjadi wanita yang terobsesi dengan Penis. Setiap cowok yang jumpai aku selalu membayangkan Penisnya sebesar apa. Aku selalu berimajinasi kalau Penis mereka itu menghujam memekku degan perkasanya seperti adegan bokep di dalam internet yang selalu kutonton saat masturbasi. Namun itu hanya dalam hayalanku. Aku Ga ada keberanian untuk merasakan Penis selain Penis suamiku. Atau juga memang Ga ada kesempatan.

Hingga suatu hari kakak perempuanku menitipkan anaknya Dani di rumahku. Dani baru saja lulus kuliah, umurnya 22 tahun. Dia mau mengikuti wawancara kerja di kota ku. Wawancara kerja itu dilakukan beberapa tahap sehingga Ga selesai dalam satu hari makanya kakakku menyuruhnya untuk tinggal di rumahku dan kalau sudah pasti diterima baru mencari tempat kost.

Hari itu seperti hari senin yang biasa. Jam 7 pagi seperti biasanya anak dan suamiku sudah berangkat dari rumah. Aku pun mulai menyalakan computer untuk ritual masturbasi yang sudah menjadi rutinitas akhir akhir ini. Namun ketika aku mau membuka internet aku teringat sepupuku Dani yang baru datang subuh tadi dengan kereta malam. Aku pun hendak mengurungkan niatku untuk masturbasi takut nanti ketahuan Dani.

Namun birahiku nampaknya sedang bergelora pagi ini. Aku nekat untuk tetap melakukan masturbasi. Aku berpikiran kalau Dani akan tertidur pulas karena kelelahan setelah perjalanan panjang. Aku pun segera naik ke lantai 2, kamar tamu yang kami siapkan untuk Dani. Aku hendak mengecek dia, apakah masih tertidur atau sudah terbangun.

Kalau masih tertidur maka bebaslah aku bermasturbasi.

Aku dapati pintu kamar ruang tamu itu sedikit terbuka, kunci kamar itu memang sudah lama rusak sehingga pintunya Ga dapat tertutup rapat. Dari celah pintu itu aku lihat Dani masih tidur terlentang. Aku pun lalu melangkah untuk kembali ke ruang tamu yang terdapat computer. Namun baru 2 langkah aku kembali ke pintu tadi. Aku memperhatikan pemandangan yang tadi sempat terlewat. Aku memperhatikan tonjoalan di celana boxer yang Dani kenakan saat tidur terlentang. Sungguh besar tojolan Penis di celana boxer Dani itu.

Khayalan nakalku pun mulai melayang seiring tingginya birahiku pagi itu. Aku membayangkan seberapa besar Penis yang ada di dalam celana Dani tersebut. Ah Ga, dia kan keponakaku. Aku mencoba berpikiran rasional. Aku mencoba menepikan khayalan nakal di otak ku. Namun semua itu siasia, tanpa sadar tangan kananku sudah masuk ke dalam dasterku. Tanganku sudah mengeluselus memek yang masih terbungkus celana dalam.

Ah, persertan dengan keponakan. Nafsu birahi telah menguasaiku. Aku pun mulai membuka celana dalam merah yang aku kenakan. Tanganku kian gencar memainkan memek ku yang sudah basah. Aku membayangkan besarnya Penis Dani yang masih tertidur. Belum ereksi aja sudah menonjol besar seperti itu apalagi kalau sudah nagaceng. Ah.. pasti nikmat rasanya jika Penis Dani yang sertinya besar itu menghujam di memek ku. Dengan posisi duduk di kursi di depan pintu aku terus mengocok memek ku dengan jarijari ku dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang sungguh nikmat.

Setelah selesai ritual masturbasi yang Ga sesuai rencana itu aku melanjutkan pekerjaan rumah yang telah menjadi rutinitasku. Sepanjang melakukan pekerjaanku itu pikiranku terus terbayang Penis Dani yang baru aku lihat sebatas tonjolan. Aku terus memperkirakan seberapa besarnya, seberapa panjangnya, kencangnya seperti apa, tahan seberapa lama. Ah, semakin lama semakin penasaran aku akan Penisnya Dani. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Dani yang terakhir kali bertemu masih bocah ingusan sekarang telah membangkitkan birahiku.

Setelah selesai dengan pekerjaanku aku langsung mandi. Aku dapati juga Dani telah selesai mandi dan sedang bersiap siap untuk wawancara kerjanya pukul 10 nanti. Entah mengapa pagi itu aku ingin terlihat cantik di mata Dani. Aku pun berdandan, padahal biasanya aku ga pernah pakai kosmetik jika Ga mau berpergian. Aku menggunakan celana legging agar pantatku bisa terlihat menonjol dan terilihat cetakan celana dalamnya. Lalu aku mengenakan baju kaos yang ketat dan bra yang kekecilan yang sudah lama tak ku kenakan agar toketnya terlihat menyembul dan terlihat belahannya. Entah kenapa aku seperti anak ABG yang ingin mencari perhatian lakilaki.

Setelah selesai berdandan aku pun keluar kamar. Jam dinding menunjukan pukul 9 kurang 5 menit. Kudapati Dani sedang berbenah dengan tasnya, mungkin sedang memeriksa bawaan untuk persiapan wawancarnya.

Udah siap Dan? Tanyaku memulai pembicaraan.

Aku berjalan berlenggaklenggok layaknya pragawati yang memaerkan bokong menghampiri Dani.

Eh, tante.. Doa in aja ya biar bisa diterima. Jawabnya.

Ya iya lah tante doa in, nanti kalau sudah diterima tinggalnya di sini aja ya Dan.. Entah kenapa ucapan itu tiba tiba terlontar dariku. Padahal dari rencana awal juga Dani akan ngekost kalau sudah diterima.

Ah, ntar ngerepotin tante.. Dani lebih baik ngekost aja..

Gpp ko Dan, kaya ma siapa aja.. Aku menyilangkan kakiku berharap Dani melihat bokongku yang tercetak di celana legging. Oh ya, emang wawancara kerjanya sampai kapan Dan..? lanjutku lagi.

Sampai hari kamis tante, tapi Dani baru pulangnya hari sabtu, hari jumat nya Dani mau jalanjalan dulu.. boleh kan tante? Jawabnya seperti biasa tak ada reaksi yang berlebih dari Dani setelah kupamerkan bokongku.

Ah Gpp ko Dan, lebih lama lagi juga Gpp ko

Ingin rasanya aku bertelanjang ria di depan Dani dan mendekapnya. Ah.. tapi aku masih belum cukup gila. Tak lama kemudian Dani pun berangkat untuk wawancara kerjanya. Seharian itu pikiranku terus menjurus ke Penis Dani yang menjadikan rasa penasaranku cukup tinggi.

Esok harinya rutinitas yang biasa pun berlalu, jam 7 pagi suami dan anakanak ku sudah pada berangkat. Kali ini Dani sudah bangun dari pagi otomatis acara masturbasi ku pun terhambat. Selama ini aku masturbasi selalu dengan rangsangan melihat bokep di internet yang komputernya ada di ruang tamy. Aku Ga terbiasa masturbasi dengan imajinasiku tanpa rangsangan secara visual. Dan rasanya Ga mungkin juga masturbasi dengan mengintip Dani seperti kemarin, Dani sekarang sudah terbangun, kalau ketahuan bisa berabe.

Ah, tapi bisa aja kan minta langsung Dani untuk memperlihatkan Penisnya. Pikiran gila terbesit di otakku. Ah, gila kali nanti kalau Dani lapor ke kakak ku, terus nanti suami ku bisa tahu juga. Tapi kalau Dani nya ikut terangsang dia pasti Ga akan ngelaporin terus aku juga bukan hanya bisa melihat Penis Dani tapi bisa juga ngerasain memek ku di hujamnya dengan Penisnya yang gede. Aaaahhh.. pasti nikmat pikirku. Tapi apa aku bisa membuat Dani terangsang. Ayo Sinta, kamu pasti bisa ! Aku benarbenar sudah kehilangan kewarasan. Nafsu sex menguasai diriku dan aku pun benarbenar melaksanakan rencana gilaku itu.

Ga seperti biasanya pagi itu aku mandi lebih awal, pekerjaan rumah yang biasa kukerjakan aku abaikan dahulu. Setelah mandi aku pun berdandan agar terlihat cantik. Setalah kupilahpilih aku pu memutuskan daster tipis warna pink untuk kukenakan. Aku putuskan Ga menggunakan bra dan celana dalam agar Dani bisa melihat cetakan putingku dan akan kupertontonkan memek serta bokong ku secara langsung. Pokoknya Dani harus terangsang melihatku.

Setelah selesai berdandan aku pun langsung mencari sosok keponakanku itu, dan kutemui dia di ruang tamu sedang membaca koran.

Pagi Dan mau pergi jam berapa hari ini?

Biasa tante jam 9 memang ada apa tante? Kali ini Dani mulai mengamati tubuhku.

Ah Gpp kok.. Bisa minta tolong ga angkatin jemuran ke atas..

Iya tante bisa, mana jemurannya?

Setelah menunjukan jemurannya Dani pun mengangkatkannya. Aku sengaja jalan terlebih dahulu dengan harapan saat di tangga Dani bisa melihat bokongku yang Ga terbungkus celana dalam secara langsung. Dan memang seperti yang aku perkirakan, saat di tangga Dani melihat bokongku meski dengan curi curi. ketika sudah sampai atas kulihat besarnya tonjolan di celana Dani yang menandakan sudah ereksi.

Loh, sudah bangun lagi Dan ? tanyaku ketika sampai di atas.

Maksud tante? Dani nampak bingung.

Itu dede yang di celana nya? Mata ku tertuju ke tonjolan di celana Dani.

Eh, ah.. eh.. Dani Terliat salah tingkah dan tak dapat menjawab.

Dani terangsang ya lihat tante? tanyaku lagi.

Dani tampak masih salah tingkah dan Ga menjawab pertanyaanku.

Boleh ga tante lihat dedenya Dani? Aku pun mulai membuka gesper dan kancing celana Dani.

Ja.. ja.. jangan tante.. kata Dani.

Namun tak kulihat penolakan Dani terhadap apa yang aku lakukan. Aku pun terus membuka celana Dani. Kudapati Penis yang besar yang sudah ereksi kencang. Besarnya hampir sama dengan dengan Penis bule yang aku lihat di film bokep, namun punya Dani lebih pendek sedikit.

Aku pun langsung melahap Penis Dani yang besar ke dalam mulutku. Mulutku penuh sesak dengan Penis Dani dan rasanya mulutku Ga bisa menampung panjangnya Penis Dani. Dani terlihat menikmati permainan mulutku di Penisnya, begitu juga aku. Birahiku langsung menggebugebu, Penis yang selama ini kudambakan dan kuhayalkan sekarang bisa kurasakan di mulutku dan aku pun tak sabar untuk menerima sodokan Penis Dani yang besar ini.

Aku pun Memulai permainan mulutku, sekarang aku tarik Dani ke kamar tamu yang tepat di sebelahku.

Jangan ah tante, nanti Om Riski tahu..

Ayo lah, Bila Dani ga bilang pasti ga akan tahu.. Jawabku sambil menarik tangan Dani ke kamar.

Dani pun menuruti ajakan ku. Ku dudukan Dani di ranjang dan aku pun langsung membuka dasterku yang membuatku menjadi telanjang bulat. Dani nampak terbelalak melihat tubuh bugilku terpampang di depannya. Kemudian aku lucuti satu per satu pakaian Dani hingga sama telanjangnya denganku. Dadanya yang berbidang membuatku tak tahan. Berbeda sekali dengan perut Mas Riski yang buncit dan dadanya yang kendur.

Aku langsung naik ke atas Dani. Kuciumi mulut Dani dengan penuh nafsu. Kugesekgesekan Penisnya yang tegang ke bibir memek ku yang sudah membasah. Dan.. clepp.. terasa sensasi luar biasa waktu pertama Penis Dani masuk ke memek ku. Terasa terganjal nikmat memeku. Lalu aku pun mulai bergoyang, berbeda sekali dengan waktu dengan Mas Riski. Biasanya aku harus bersusah payah menggoyang agar Penis Mas Riski mengenai titik sensitifku, namun dengan Penis Dani yang besar hanya dengan sedikit goyang titik sensitifku sudah terasa nikmat. Dan hanya dengan sekitar tiga menit aku pun mencapai oragasme yang luar biasa.

Aaahhh. Kamu di atas ya sayang aku minta untuk bertukar posisi, dan tak lama kemudian Dani sudah menindihku dengan Penis yang tertancap di memek ku.

Tante haus Dan, puasin tante.. puasin tante sayang

Mulutku mulai meracau tak karuan. Aku terbawa melayang birahiku yang mengebu dengan diiringi kocokan Penis Dani yang perkasa. Aku berada di puncak kenikmatan birahi yang selama ini tak bisa aku dapatkan dari suamiku Mas Riski. Tubuhku terasa panas, keringat bercucuran dari tubuhku.

Tak aku bayangkan dia keponakan dari kakak kandungku sendiri yang masih punya pertalian darah. Aku hanya mengaggap dia lelaki perkasa yang bisa menyirami birahiku yang dahaga.

Terus sayang terus aaaahhhhh....!!!

Aku pun mencapai orgasme yang kedua. Orgasme yang yang beruntun dengan posisi Dani yang masih sama. Baru kali ini aku merasakan multi orgasme, oragasme yang begitu dasyat yang menjadikan tubuhku berkejang habat. Sungguh perkasa sekali keponakan ku ini.

Sudah hampir satu jam memek ku dihujam Penis Dani yang perkasa. Sudah 6 atau 7 kali aku mencapai orgasme, ah untuk apa aku menghitung. Aku hanya menikmati

Nampaknya Togel Singapura sekarang juga Dani mau keluar, kocokannya terasa semakin cepat Ga beraturan. Penisnya kurasa lebih menegang di memek ku. Beberapa saat kemudian terasa cairan hangat menyemprot di memek ku. Dan aku pun mencapai orgasme untuk entah yang keberapa kali. Kurasakan banyak sekali cairan sperma yang keluar dari Penisnya Dani sampai meluap keluar dari memek ku. Lalu setelah Penisnya dicabut dari memek ku aku pun langsung menjilati Penis Dani, membersihkan cairan sperma yang menempel di Penisnya sampai bersih. Aku menjilati sampai Penis Dani laya tak tegang lagi. Bahkan walaupun sudah loyo kalau aku perhatikan masih lebih besar dibandingkan dengan Penis Mas Riski yang ngaceng. Sungguh perkasa keponakanku ini.

Setelah satu jam lebih kami bergulat Dani pun pergi untuk wawancara kerjanya. Hari itu aku rasa lemas sekali dan aku pun mengerjakan pekerjaan rumahku dengan malas. Aku sangat menikmati dan puas dengan pelayanan Dani. Nampaknya Dani pun demikian. Terbukti dengan terus diulanginya setiap pagi sebelum Dani berangkat wawancara kerja.

Akhirnya Dani pun diterima kerja. Aku sudah menawarinya untuk tinggal bersama, aku masih ingin dipuaskan oleh sepupuku Dani namun Dia menolaknya dengan alasan tak enak saat bertemu Om Riski. Dani pun mengekost tak jauh dari rumah kami dan kami pun masih suka mencuri curi waktu untuk saling memuaskan birahi.

Di satu sisi aku merasa berdosa terhadap Mas Riski, aku merasa hina dengan menggadaikan kesetiaanku sebagai seorang istri. Tapi si sisi lain aku hanya seorang wanita biasa yang ingin terpenuhi kebutuhan batinku.