Enaknya Dipuasin Oleh Mama Sendiri
Pasti anda penasaran dengan cerita yang satu ini, namun cerita yang saya berikan kali ini tidak untuk ditiru dan cerita ini ditujukan untuk umur 17 tahun keatas. Bagi yang merasa belum cukup umur mohon sadar diri saja ya. Langsung saja disimak artikel menarik di sini berjudul Cerita Dewasa Dipuasin Oleh Mama berikut ini:
Sudah satu minggu ini Riko melihat papanya secara diam-diam mengambil botol ungu dari atas lemari obat didapur dan meminum sebutir obat warna merah dari dalamnya. Setiap kali Riko bertanya pada papanya, ia selalu memperoleh jawaban yang tak memuaskan. Riko berpikir bahwa yang diminum papanya setiap akan berangkat kerja itu adalah permen yang sangat enak rasanya dan disembunyikan darinya. Timbullah keinginannya untuk mencoba obat yang dikiranya permen enak itu.
Sepulang sekolah ia langsung kedapur karena lapar. Lalu ia mencoba berteriak memanggil mamanya tapi ia hanya mendengar jawaban samar-samar dari belakang. Mamanya meminta Riko untuk sabar menunggu karena beliau masih sibuk mencuci pakaian. Duduk di depan meja makan pandangannya tertuju pada lemari obat yang ada dipojok dapur. Dilihatnya juga sebuah botol ungu diatasnya.
"Uhh, Casino Online lapar begini paling enak makan permen dulu ya", katanya dalam hati.
Otaknya berputar mencari cara meraih botol ungu yang terlalu tinggi dari jangkauannya. Akhirnya ia mengambil kursi tinggi dan berhasil meraihnya. Di botol itu tertera "Penis Enlargement", (pembesar kelamin), tapi Riko tak tahu maknanya dan dianggapnya isinya adalah permen manis. Ketika akan membuka didengarnya suara mamanya mulai mendekat ke dapur. Dengan buru-buru ia mengambil 2 butir dari dalam botol itu lalu ditutup dan dikembalikan ketempat asalnya. Sambil mengunyah 2 butir obat yang dikiranya permen itu ia mendorong kursi ketempat semula.
"Hmm, rasanya manis, enak", katanya dalam hati.
"Riko, kamu makan apa?", tanya mamanya ketika melihat anaknya lagi mengunyah sesuatu.
"Permennya Papa", jawab Riko santai tanpa rasa bersalah.
Tanpa memikirkan soal permen itu, mamanya Riko kemudian menyiapkan makan siang Riko. Sejak saat itu bila Riko harus menunggu untuk makan siang ia pasti akan mengambil dan mengunyah permennya Papa tanpa sepengetahuan siapapun. Meskipun tidak setiap hari ia mengambil permennya Papa tapi setiap pengambilan bisa 2 sampai 3 butir. Hal itu ia lakukan selama hampir 3 bulan. Papa Riko yang banyak disibukkan pekerjaan kantor tak pernah curiga akan singkatnya persediaan obatnya karena sering lupa dan selalu membeli lagi setelah habis.
Riko sendiri tak pernah merasakan efek dari obat itu karena ia sama sekali tak mengerti. Efek yang ditimbulkan permen yang dikunyahnya adalah pembesaran alat kelamin pria hanya pada saat ereksi. Oleh karena Riko kecil belum pernah ereksi maka ia pun tak merasakan apa-apa.
Suatu sore hari ketika Riko menonton TV bersama mamanya, ia melihat penyanyi wanita yang hanya mengenakan bikini.
"Ma, Mama, yang nyanyi cantik ya Ma", kata Riko pada mamanya.
"Cantik mana sama Mama?", tanya mamanya.
"Cantik Mama dikit, tapi banyakan penyanyi itu", jawab Riko santai.
"Ehh, Riko nakal ya", teriak mamanya.
"Kalau begitu nanti nggak kubuatkan mie kesukaanmu", sambung mamanya.
"Ma, Mama, buatkan mie-nya dong", rengek Riko berkali-kali tanpa dihiraukan mamanya.
"Mama cantik kok, Mama lebih cantik dari penyanyi itu, sungguh Mama tambah cantik lagi kalau buatin Riko mie kesukaan Riko", rayu Riko pada mamanya.
Akhirnya luluh juga hati mamanya mendengar rengekan dan rayuan anaknya semata wayang itu.
"Iya Riko, Mama akan buatkan tapi nanti ya", ujar mamanya.
"Riko mau sekarang Ma, Mama buatin sekarang dong, Riko lapar sekali", rengek Riko lagi.
Tak tahan mendengar rengekan Riko, mamanya langsung ke dapur dan menyiapkan mie kesukaan Riko.
"He, hehe, Riko akan makan enak", katanya dalam hati sambil menonton goyangan penyanyi-penyanyi cantik di TV.
"Uhh, asyiik cantik-cantik goyang ngebor, ayo terus ngebor", kata Riko dalam hati sambil terus mendekat ke arah TV dengan tengkurap.
Tanpa disadarinya, kemaluan Riko bergeser dengan karpet yang ada dilantai. Semakin asyik, Riko mengikuti irama lagu di TV dan menggerak-gerakkan pinggulnya. Semakin lama ia merasakan rasa yang enak kemaluannya ketika bergesek dengan karpet.
"Uhh, enaak, ayo terus goyang", kata Riko.
Tiba-tiba kemaluan Riko bertambah besar karena ereksi. Semakin lama semakin besar hingga panjangnya sekitar 20 cm, sebuah ukuran panjang kemaluan yang berlebihan untuk anak seusia Riko. Karena celana Riko ukurannya pas-pas-an untuk anak seukuran Riko maka Riko menjerit kesakitan karena kemaluannya yang panjang itu menabrak dan terjepit karet celananya.
"Aduh, Aduh, Mama, Mama sakit Ma", jerit Riko pada mamanya.
Terkejut Mama Riko langsung berlari ke ruang tengah dan mendapat Riko lagi terlentang kelimpungan dengan tonjolan celananya yang sangat besar.
"Kamu kena? Mana yang sakit?", tanya mamanya pada Riko kebingungan.
"Ini Ma, burung Riko kejepit celana, tolong Ma, aduh sakit", teriak Riko sambil meringis dan memegang burungnya.
Sekilas Mama Riko juga melihat tontonan TV yang masih memeprlihatkan goyangan-goyangan erotis dari penyanyinya. Mengertilah Mama Riko tapi tetap heran dengan besarnya tonjolan burung Riko. Untuk mengurangi rasa sakit jepitan celana pada burung Riko maka mamanya melorotkan celana Riko yang lagi terlentang. Bertambah terkejutnya Mama Riko setelah melihat burung Riko yang berdiri tegak dengan ukuran melebihi milik suaminya. Dipegang dan diusap-usap burung Riko oleh kedua tangan mamanya yang lembut.
"Enaak Ma, terus.", kata Riko nakal sambil tersenyum lega.
"Riko, ini akibatnya kalau kamu lihat TV yang seperti gituan", teriak mamanya dengan muka merah dan segera mematikan TV.
"Mama, Mama, maafin Riko.", rengek Riko hampir menangis.
Tapi tetap saja burung Riko berdiri tegak karena usapan mamanya.
Mamanya Riko tahu bahwa untuk menidurkan kembali burung Riko ia harus menyudahi usapannya pada burung itu, tapi karena ia belum pernah melihat dan memegang penis pria sebesar itu maka dengan ia masih tetap berlama-lama menatap dan mengusap burung anaknya. Melihat jam dinding, dengan berat hati ia meninggalkan Riko dan kedapur untuk menyiapkan makan malam suaminya yang akan tiba dari pulang kerja tak lama lagi.
"Ma, Mama, gimana ini, Riko kok ditinggal", teriak Riko.
"Lepas dulu aja celanamu, duduk dan tunggu aja, kalau burungmu sudah tidur pakai lagi celanamu", teriak mamanya dari dapur.
"Hihihi, dingin-dingin empuk", tawa Riko sambil memijat-mijat burungnya sendiri.
Lupa akan perintah mamanya, Riko lari berputar-putar diruang tengah tanpa celana menirukan aksi superhero kesayangannya ketika membasmi kejahatan.
"Hmm, mana monster-monster jahat itu biar kutembak dengan senjata baruku ini", teriak Riko memegang burungnya dan memainkannya bak senjata.
Kelakuan Riko yang belum tahu apa-apa ini, membuat burungnya tetap saja berdiri tegang tak mau segera tidur. Tapi Riko malah senang karena punya mainan baru.
Mama Riko yang telah usai menyiapkan makan malam keluarga, kembali keruang tengah untuk melihat kondisi anaknya.
"Ma, Mama, ayo Ma main superhero lawan monster, Riko jadi superheronya, Mama jadi monsternya ya", teriak Riko pada mamanya.
"Riko kamu kok nakal banget sih, disuruh duduk kok malah lari-lari", teriak mamanya tak dihiraukan Riko yang lagi asyik main dengan berlarian.
Mamanya berusaha menangkap Riko untuk dipaksa duduk tenang, tapi Riko malah menganggapnya bermain-main dan tetap terus menghindar dari tangkapan mamanya lalu sesekali memegang burung dan mengarahkannya pada mamanya sambil beraksi menembak.
"Dor, dor, dor", teriak Riko.
Gemas campur marah mamanya Riko mengancam tak memberinya mie, tapi Riko nakal sudah tak mendengarkan lagi ancaman mamanya yang sudah dianggapnya monster yang berusaha menangkapnya.
"Ayo monster kalau bisa tangkap Super Riko", ujar Riko.
Mendengar kata-kata Riko, mamanya punya akal untuk menangkapnya.
"Awas Super Riko kalau ketangkap akan kuberi pelajaran", kata mamanya Riko berlagak jadi monster.
Lalu mamanya Riko segera mematikan lampu diruang tengah sehingga kondisinya menjadi remang-remang.
"Mama, Mama Riko takut, nyalain lagi lampunya", jerit Riko ketakutan sehingga tak mampu beranjak dari tempatnya berdiri.
Tiba-tiba dua tangan mamanya sudah menangkap tubuhnya dari belakang.
"Hehehe, ketangkap kamu", ujar mamanya Riko dengan suara monster.
"Mama, Mama mainnya sudahan", ujar Riko sambil merobohkan dirinya diatas karpet ruang tengah.
"Mamamu sudah tak ada, yang ada hanyalah monster yang akan memberimu pelajaran", kata mamanya bak monster jahat yang siap menerkam mangsanya.
Merasa tertantang, keberanian Riko muncul kembali mengingat ia punya senjata pamungkas yaitu burungnya yang masih berdiri.
"Super Riko tidak takut sama monster jelek, sini biar kutembak", teriak Riko dengan memegang dan mengarahkan burungnya ke arah wajah mamanya yang mendekat.
"Aku bukan monster jelek tapi monster cantik dan tak takut dengan senjatamu, terimalah pelajaran dariku", ucap mamanya Riko langsung menangkap dan menjilati burungnya Riko yang mengarah kemukanya.
Riko yang tak berdaya melepas tangannya dari burungnya dan terlentang mengaduh"Aduh, aduh, geli Ma, geli Ma".
Tak mendengarkan rintihan Riko, mamanya terus menjilati dan mengulum batang kemaluan Riko. Kuluman maju mundur pada ujung batang kemaluan Riko ia tambahkan kocokan dengan tangannya pada pangkal batang kemaluan Riko.
"Uhh, uuh, mmh, Ma, Ma, en, en, enaak Togel Singapura", ucap Riko terbata-bata.
"Teruus Ma, iya gitu, mmh, uhh, lagi Ma, mmff", kata Riko yang membuat mamanya makin mempercepat kuluman dan kocokan pada batang kemaluan Riko.
"Ma, Ma, Sin, Sin, Riko mau.", belum habis ucapan Riko, batang kemaluannya berdenyut hebat mengeluarkan cairan putih dan langsung menyemprot kedalam kerongkongan mamanya.
"Mmmh, mmh.", suara mamanya sambil terus menyedot batang kemaluan Riko dan menelan cairan putih itu seperti menyedot plastik sedotan ketika minum es juice sirsak.
"Mama, Mama kok doyan sih Riko pipisin", ujar Riko setelah lepas mulut mamanya dari batang kemaluannya.
"Riko, itu tadi bukan pipis tapi peluru dari senjata Riko yang harus dimakan oleh monster", kata mamanya Riko dengan kalem.
Bersamaan dengan itu terdengar suara telpon dan ternyata dari papanya Riko yang memberitahu istrinya bahwa ia akan lembur malam ini hingga tengah malam.
Dengan sangat kecewa, mamanya Riko menutup gagang telepon. Ia kecewa karena hasrat nafsunya yang tinggi setelah bermain dengan Riko hingga basah celana dalamnya ternyata tak dapat ia lampiaskan bersama suaminya yang akan pulang larut malam.
"Mama, Mama siapa yang nelpon kita?", tanya Riko yang masih belum bercelana meski burungnya sudah kembali pada ukuran semula.
"Itu tadi papamu, pulangnya akan malam. Kamu cepat pakai celanamu, makan lalu segera tidur", perintah mamanya dengan nada agak keras sambil kembali menyalakan lampu ruangan tengah.
Di kamar tidur, Riko yang bersiap-siap menuju ke pembaringan bercakap-cakap dengan mamanya.
"Mama, Mama besok disekolah akan aku tunjukkan senjataku pada teman-teman".
Mamanya langsung menjawab"Riko kamu tidak boleh menunjukkan senjatamu itu, senjatamu itu hanya boleh kamu tunjukkan sama Mama saja, dan jangan sekali-sekali cerita pada papamu atau orang lain, ngerti?".
"Memangnya kenapa Ma ?", tanya Riko tak puas.
"Kalau kamu ceritakan dan tunjukkan sama orang lain, Mama nggak mau lagi main sama kamu dan Mama nggak akan membuatkan mie kesukaan Riko", jawab mamanya yang direspon dengan anggukan oleh Riko.
Ditempat tidur Riko masih bingung dengan apa yang dikatakan mamanya tadi.
"Mama curang, masa senjata kok nggak boleh dikeluarkan, eh tapi kalau nggak dituruti nggak bisa dapat mie dan nggak bisa main, wah nggak asyik".
Gemericik air terdengar oleh Riko dari arah kamar mandi. Riko nakal segera bergegas membuka selimut lalu turun dari tempat tidurnya.
"Uhh, Mama mandi, ngintip ahh, seperti apa sih Mama punya senjata? punyaku kalah nggak ya?", pertanyaan dalam benak Riko.
Didalam kamar mandi yang hanya ditutup separuh itu terlihat mamanya Riko sedang telanjang sambil menunggu tingginya air dalam bathtub. Berdiri bersandarkan dinding kamar mandi tangan kanan mamanya Riko mengusap-usap daerah kemaluannya sendiri dan sesekali memasukkan jari tengahnya kedalam vaginanya. Sementara itu tangan kirinya meremas payudaranya sambil memejamkan mata membayangkan burungnya Riko.
Riko yang sedang mengintip keheranan melihat senjata mamanya yang hanya berupa lubang kecil yang ditumbuhi rambut-rambut halus tanpa ada moncongnya seperti miliknya. Lebih heran lagi ketika melihat payudara mamanya.
"Uhh, Mama punya 2 senjata, tapi kok diatas ya?", pertanyaan dalam benak Riko.
Merasa ingin lebih jelas ia bergerak lebih maju tapi badannya menyenggol pintu kamar mandi sehingga mengejutkan mamanya.
"Riko,Agen Bola Terpercaya kamu kok nakal sekali", teriak mamanya.
Dengan nyengir di bibir Riko berkata"Mama, Mama maafin Riko".
Berhadap-hadapan dengan mamanya yang telanjang, piyama Riko mulai terbuka bagian bawahnya karena tertonjol oleh batang kemaluan Riko yang berdiri mengeras. Hal itu tak luput dari pandangan mamanya.
"Riko kamu haru diberi pelajaran lagi karena nakal, kesini dan buka piyamamu", perintah mamanya.
Riko yang ketakutan hanya menuruti perintah mamanya. Dengan telanjang bulat ia masuk kedalam kamar mandi dan berdiri tepat didepan mamanya.
Dengan tinggi badan Riko, mukanya tepat menghadap pada daerah kemaluan mamanya.
"Mama, Mama mana senjatanya yang seperti punya Riko?", tanya Riko.
"Senjataku nggak kelihatan karena ada didalam, coba lihat", jawab mamanya Riko.
"Mana, nggak kelihatan?", tanya Riko.
"Memang nggak, tapi bisa mengeluarkan peluru, coba rasakan dengan lidahmu", perintah mamanya Riko dengan menarik kepala Riko hingga lidahnya menyentuh bibir vagina mamanya.
"Ohh, Riko rasakan lubangnya dan masukin dengan lidahmu", perintah mamanya.
Lidah Riko akhirnya menemukan lubang vagina mamanya dan tanpa diperintah lagi bergerak-gerak secara bebas dalam liang kenikmatanan mamanya.
"Ahh, terus Riko, lagi, jangan berhenti ohh.", ucap mamanya sambil mendesah keenakan.
Tarikan tangan Mama semakin erat memegang kepala Riko membuat Riko agak gelagapan.
"Cepat Riko, Mama mau keluarin pelurunya, ahh.", desah mamanya sambil menggelinjangkan tubuhnya.
Riko merasakan semprotan kecil yang hangat dari dalam liang kenikmatan mamanya dan berusaha menelannya.
Selepas itu mereka berdua mandi bersama dalam bathtub yang telah terisi air hangat. Berdekapan dengan mamanya, tangan Riko yang nakal meremas-remas payudara mamanya. Riko kecil duduk dipangkuan mamanya, burungnya yang makin mengeras bergeseran dengan perut mamanya. Riko terus meremas semua bagian tubuh mamanya yang sudah merebahkan tubuhnya. Seperti mendapatkan mainan baru, tubuh Riko yang berada diatas tubuh mamanya bergerak keatas kebawah sambil merasakan rasa enak pada bagian burungnya karena bersentuhan dan bergeser dengan tubuh mamanya. Mamanya Riko membiarkan tingkah polah anaknya pada tubuhnya menunggu tertumpuknya hasrat nafsu yang tak akan dibendungnya.
"Riko, ayo kita adu senjata Riko dengan senjata Mama", ajak mamanya Riko.
"Mama, Mama gimana caranya?", tanya Riko bingung.
"Masukin aja senjata Riko kedalam lubang yang Riko masuki lidah tadi, nanti didalam akan beradu sendiri", jawab mamanya menjelaskan.
"Ayo, ayo Ma, diadu, tapi yang kalah tandanya apa Ma?", tanya Riko kembali.
"Yang mengeluarkan peluru duluan yang kalah", jawab mamanya.
Mama Riko kemudian mengatur posisi tubuh Riko yang berada diatasnya agak ke belakang sehingga batang kemaluan Riko tepat berada diatas vaginanya. Dipandu oleh tangan mamanya, ujung batang kemaluan Riko masuk sedikit kedalam lubang vagina mamanya.
"Riko ayo dorong biar masuk terus", ucap mamanya sudah tak sabar.
"Mama, Mama rasanya geli", jawab Riko polos.
Ditariknya tubuh Riko oleh mamanya sehingga seluruh batang kemaluan Riko masuk dalam vagina mamanya.
"Ahh, ah.", desah mamanya merasakan kenikmatan gesekan burung Riko dengan liang kenikmatannya yang lain dibandingkan burung milik suaminya.
"Uhh, mmh, mmff, enaak Ma", kata Riko kegirangan.
"Riko, cepat kamu maju mundur tapi jangan sampai lepas ya senjatamu", perintah mamanya lagi.
Menuruti kata-kata mamanya, Riko terus melakukan gerak maju dan mundur dan semakin lama semakin cepat hingga membuat gelombang yang lumayan dalam bathtub.
"Shh, aah, terus Riko", desah mamanya.
"Mmh, mmff, iya Ma", kata Riko mengiyakan.
Beberapa saat kemudian Riko berkata"Mama, Mama aku mau keluarin pelurunya".
"Tahan Riko.", ucap mamanya sambil mepercepat gerakan tubuhnya untuk mengimbangi gerak maju mundur Riko.
Lalu didekapnya tubuh Riko yang sudah kelihatan tak dapat menahan ejakulasinya.
"Mamaa..", ucap Riko lirih dibarengi rasa denyutan dari batang kemaluannya.
Satu sentakan aliran cairan hangat dari batang kemaluan Riko segera dirasakan oleh dinding-dinding liang kenikmatan mamanya.
Poker Online Kemudian mamanya menggendong tubuh Riko kecil yang sudah didekapnya. Dalam gendongan mamanya yang dalam posisi bediri Riko menguncikan kakinya pada bagian belakang tubuh dan kaki mamanya agar tak jatuh. Dalam gendongan mamanya ini Riko merasakan tubuhnya digoyang keras oleh mamanya sehingga gesekan yang ia rasakan pada batang kemaluannya semakin ia rasakan enaknya. Sehingga meluncurlah peluru-peluru berikutnya tak tertahankan lagi. Sementara itu mamanya juga merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya sehingga iapun mencapai puncaknya. Gelinjang tubuh mamanya seakan tak mau berhenti mengeluarkan segalanya dari dalam liang kenikmatannya yang terdalam.
Setelah melepas gendongan tubuh Riko, mamanya kembali berbaring kedalam bathtub untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sementara Riko sambil menangis langsung kembali ke kamarnya setelah mengenakan piyama karena merasa kalah.
Hello Share Info Mengenai PASTIBET
BalasHapusPASTIBET88.NET adalah Agen Bola Online yang menyediakan aneka jenis permainan judi diantaranya seperti taruhan bola, bola tangkas, casino dan juga poker online.
Situs Judi Online Penyedia Layanan Permainan 1 Kredit Bermain Semua Jenis Judi Online diantaranya :
- SPORTSBOOK
- CASINO
- TANGKAS
- TOGEL
PASTIBET ada menyediakan Promo yang menggiurkan.
- Bonus Cashback S/D 10%
- Bonus Rollingan Casino S/D 0.7%
- Raih dan menangkan total hadiah Puluhan juta
BANK : BCA, MANDIRI, BNI, BRI
So jangan di tunggu lagi, Daftar sekarang juga.
Untuk info lebih lanjut, silahkan Hubungi CS Online kami di :
BBM : D87D813D
WECHAT : PASTIBET_
LINE : PASTIBET.COM
WA : +85569759104
SALAM ALL-IN